Gua Maria Bukit Kendalisodo

Semilir angin yang berhembus menerbangkan udara basah di bawah rindangnya pohon-pohon besar yang mengitari Tempat Doa dan Semedi Bukit Kendalisodo (TDSK). Kicauan burung-burung liar dan lengkingan suara kokok ayam hutan sahut-sahutan terdengar menggema di balik rerimbunan Bukit Kendalisodo.

Gua Maria Bukit KendalisodoAsri, hening, sunyi dan damai. Kesan inilah yang pertama kali muncul ketika menapakkan kaki di pelataran Gua Maria yang satu ini. Jauh di kejauhan, tampak beberapa bangunan besar menghiasi pemandangan dari pelataran itu. Deru mesin-mesin pabrik sampai terdengar diantara heningnya semesta tempat itu. Sisanya adalah sunyi.

Inilah sekilas kontradiksi dari tempat ziarah yang masih ‘hijau’ ini. Benar saja, tak hanya seluruh area tempat ziarah ini yang dipenuhi dengan pepohonan yang hijau, terlebih keberadaan tempat ini masih terbilang sangat baru. Masih banyak peziarah yang belum mengetahui keberadaan tempat ini. Agak sulit memang untuk menemukan lokasi tempat ini pada awalnya, mengingat segala sesuatunya masih dalam proses pembangunan, namun setimpal dengan kesan pertama ketika menjejakkan kaki di tempat ini.

Keheningan dan kesunyian ini pulalah yang menginspirasi nama tempat ini sebagai tempat untuk bersemedi dan menenangkan diri, sebuah keheningan yang dapat dijangkau tak jauh dari bisingnya suara mesin pabrik dan deru kendaraan.

Gua Maria Bukit KendalisodoGua Maria yang dibangun di lereng Bukit Kendalisodo ini sungguh menawarkan keasrian, keheningan dan kesunyian yang sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat bersemedi, bermeditasi, menenangkan diri serta mendekatkan diri pada alam serta Yang Kuasa.

Gua Maria yang berlokasi di Glodogan, Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini memang masih terbilang baru. Tampak pembangunan sarana-prasarana masih terlihat di sudut-sudut area tempat ziarah ini.

Secara administratif, Tempat Doa dan Semedi Bukit Kendalisodo (TDSK) termasuk ke dalam Paroki Santo Stanislaus Girisonta, sebuah paroki yang termasuk dalam cikal bakal Serikat Jesuit di Tanah Jawa ini.

 

sub-judul-1.jpg

Ada satu hal yang cukup menarik dari TDSK, yaitu adanya ornamen-ornamen perwayangan yang menjadi simbol inkulturasi budaya di daerah setempat. Hal ini tak terlepas dari adat, budaya dan sejarah berdirinya tempat ziarah tersebut.

Gua Maria Bukit KendalisodoBerawal dari beberapa OMK yang setia melakukan jalan salib hingga ke puncak Bukit Kendalisodo, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mendirikan tempat doa yang menyerupai Gua Maria Kerep Ambarawa, kemudian berbagai rintangan yang ditemui pada proses awal pembangunan, hingga pada akhirnya terbentuklah sebuah tempat doa yang baru dan terus dikembangkan hingga kini, sungguh akan terasa betul mukjizat ataupun campur tangan Tuhan lewat solusi-solusi atas berbagai kendala yang dihadapai.

Hal lain yang menarik dan menjadi catatan tersendiri sehubungan dengan sejarah keberadaan TDSK adalah penduduk daerah-daerah sekitar yang dapat dikatakan mayoritas adalah para petani dan buruh pabrik, namun mayoritas dari mereka adalah umat Kristiani. Bisa dibayangkan, daerah pedesaan yang dikelilingi areal persawahan yang terhimpit oleh pabrik-pabrik besar, namun menjadi kantong-kantong umat Kristiani di paroki setempat.

 

sub-judul-2.jpg

Memasuki komplek ziarah di Bukit Kendalisodo ini, peziarah akan langsung disuguhi jalanan menanjak menuju Gua Maria yang terletak agak di bagian atas. Sekalipun berupa gua buatan, namun tetap saja keasrian alami di sekitar area tersebut akan membawa kita pada teduh keheningan untuk bersemedi, berziarah dan berdevosi pada Bunda Yang Agung, Perawan Suci, Bunda Maria.

Gua Maria Bukit KendalisodoPada pos-pos perhentian jalan salib, tampak diorama perhentian yang dihiasi nuansa adat Jawa yaitu ornamen perwayangan, satu hal yang jarang kita jumpai di tempat ziarah lain tentunya. Sekalipun masih dalam tahap perkembangan, rute jalan salib yang terbilang tidak cukup panjang ini cukup berat, mengingat jalan yang menanjak menuju perhentian terakhir di pelataran doa.

Sesampainya di tempat doa, peziarah dapat mengambil air yang tersedia di pelataran doa. Sekalipun bukan berasal dari mata air alami, namun demikian lokasi yang merupan area lereng bukit ini menjadikan air setempat terasa sejuk dan menyegarkan, terlebih setelah melalui jalanan yang menanjak menuju ke area pelataran doa.

Jika sejenak menilik sejarah berdirinya tempat ini, kiranya patut diacungi dua jempol ke atas bagi umat sekitar yang dengan gigih bergotong royong memperbaiki dan terus menambah berbagai fasilitas yang diperlukan. Berbagai sudut mulai dibenahi, tempat parkir juga telah disediakan, bahkan umat non Kristiani turut membantu dengan melakukan penghijauan di area sekitar.

Gua Maria Bukit KendalisodoSatu hal yang sangat menarik dan menggelitik dari tempat ini adalah adanya ‘tabungan surgawi’ bagi para peziarah. Jadi umat dapat memberi donasi yang akan diwujudkan untuk pembelian tanah guna perluasan area ziarah. Sebuah cara yang cukup kreatif tentunya.

TDSK tampak mengutamakan cirinya sendiri. Berbagai ornamen yang menjadi simbol-simbol adat Jawa banyak ditemukan di area ini. Sebut saja ornamen-ornamen perwayangan yang kokoh berdiri pada perhentian jalan salib. Ini adalah wujud dari inkulturasi budaya dan adat setempat.
Secara umum, tempat ziarah ini memang masih dalam tahap terus berbenah diri. Tidak seperti ‘Saudara Tuanya’ di Gua Maria Kerep Ambarawa, di tempat ziarah ini belum terdapat salib millennium, tempat adorasi, kapel, tempat rekoleksi khusus serta penginapan.

Gua Maria Bukit KendalisodoNamun demikian, untuk adorasi, kiranya cukup bagi umat peziarah untuk memanfaatkan pelataran doa yang sangat nyaman, tenang, hening dan sunyi. Sedangkan untuk kapel/gereja, sudah lebih dahulu ada yaitu di tengah desa Glodogan yaitu Gereja Maria Asumpta. Gereja ini juga adalah atas partisipasi umat ataupun warga setempat yang terbilang mayoritas adalah umat Kristiani.

Bagi peziarah yang hendak menginap, penduduk setempat sangat terbuka dalam hal ini. Banyak sekolah-sekolah ataupun kelompok-kelompok dari Kota Semarang yang melakukan live in di tempat ini dan warga sekitar dengan tangan terbuka siap menerimanya.

 

sub-judul-3.jpg

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Untuk Agenda Rohani setempat, Perayaan Novena diselenggarakan setiap minggu pertama dimulai pada bulan Pebruari dan berakhir pada bulan Oktober.

Sekalipun tidak tersedia Romo yang menginap di TDSK, umat peziarah dapat menghubungi gereja terdekat yaitu Gereja Maria Asumpta atau langsung ke Paroki Girisonta yang membawahi wilayah tersebut.

 

sub-judul-4.jpg

Bagi para peziarah yang hendak mengunjungi TDSK, dapat masuk melalui berbagai akses jalan atau jalur menuju ke lokasi.

 

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Dari Jl. Raya Bawen-Semarang, arah ke Semarang, ambil arah ke kiri sesampainya di pertigaan Harjosari (Ojek), lurus ke arah Desa Glodogan, TDSK sekitar 2km dari tepi jalan raya. Namun jika dari Jl. Raya Semarang Bawen, arah ke Bawen, ambil arah kanan sesampainya di pertigaan Harjosari (Ojek), lurus ke arah Desa Glodogan, TDSK sekitar 2km dari tepi jalan raya.

Bagi peziarah yang tidak menggunakan kendaraan bermotor atau mobil pribadi, peziarah dapat memanfaatkan jasa ojek dari pertigaan Harjosari. Tak kurang dari 30 menit, akan diantar menuju lokasi TDSK.

sub-judul-5.jpg

Mengingat Tempat Doa dan Semedi Bukit Kendalisodo masih terbilang ‘hijau’, sarana-prasarana masih banyak yang sedang dikembangkan. Walaupun belum terdapat Resto maupun Cafetaria, peziarah dapat menjumpai berbagai menu makanan yang dijual penduduk setempat di sepanjang jalur masuk ke area ziarah.

 

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Mungkin kelak suatu saat Anda yang akan memulai membuka Resto, Café, Hotel, Homestay, Toko Cenderamata, atau bahkan sekedar oleh-oleh di tempat ini. Namun sebelumnya, mari kita bantu memmbuat TDSK lebih popular. Tak kenal maka tak sayang, so, dengan memperkenalkan TDSK, suatu saat tempat ini akan sama ramainya dengan tempat-tempat ziarah yang lain dan menjadi tujuan peziarahan bagi umat.

 

sub-judul-6.jpg

Kabupaten Semarang adalah Kabupaten Wisata. Hampir di tiap Kecamatan memiliki andalan tempat wisata masing-masing. Tak terkecuali Kecamatan Bawen.

Jika berkunjung ke TDSK, kita dapat sejenak mampir di tempat-tempat wisata sekitarnya :

  • Bandungan Resort
  • Candi Gedong Songo
  • Umbul Mukti Jimbaran
  • Pemancingan Blater
  • Dan tentu saja Wisata di Kota Ambarawa

Semoga peziarahan Anda akan semakin lengkap dengan mengunjungi TDSK, hingga Anda akan diperkaya dengan berbagai pilihan atau alternatif sekedar untuk berziarah.

Untuk tempat ziarah yang letaknya tidak cukup jauh dari Tempat Doa dan Semedi Bukit Kendalisodo, silahkan mengunjungi Gua Maria Kerep di Ambarawa, Gua Maria Rosa Mystica di Tuntang, Salatiga dan Gua Maria Pereng di Kopeng, Salatiga.

Dapatkan Update Panduan Ziarah Gua Maria Bukit Kendalisodo, melalui Link dibawah ini :

https://drive.google.com/file/d/0B7-Ca2WMmrYqbnBxdmFGY1VOUGM/view?usp=sharing

Selamat Menemukan Kerahiman Ilahi….
Semoga peziarahan anda dapat membawa berkah yang melimpah bagi anda dan keluarga.
Berkah Dalem.
Amin.

sub-judul-7.jpg

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Gua Maria Bukit Kendalisodo

 

Gua Maria Bukit Kendalisodo

Gua Maria Bukit Kendalisodo

 

 

3 respons untuk ‘Gua Maria Bukit Kendalisodo

Tinggalkan komentar